Showing posts with label rencana. Show all posts
Showing posts with label rencana. Show all posts

Ada Apa Dengan Negeri Sembilan

Negeri Sembilan



Introduction

Negeri Sembilan simply means 'Land of Nine States'. The name is so-called because it once comprised nine separate districts, each ruled by a Malay Chieftain. Seremban, its capital is easily accesible by road and rail to Kuala Lumpur, about 50 kilometres away. Among the main attractions of the town are the Cultural Handicraft complex, the State Museum, the State Mosque and the Lake Gardens.

The state is often associated with the influence of Minangkabau migrants from Sumatra who came during the settlement era into Malaya long ago. The settlement then led to its strong unique and distinctive characteristic, best seen in the architecture and styles reflected in the construction of buildings as well as homes. One unique feature is the horn-shaped roof. The Minangkabaus also brought with them their 'adat' or traditions, in particular the matrilineal kinship system. This system is evident until today especially in the marriage customs, ownership of property and dance forms.

The music and dance, though not widely practised today by the locals, is still an area which is a pride here. There are different types of songs and dances. The songs are mostly lively and fast beat. They mostly have a significant sound of metal-made hollow drums called the 'cak-lempong' in the background. The 'tarian lilin' (candle dance) is a popular dance among the Minagkabaus where the dancers dance in the dark, with candles lit on saucers placed on their palms being the only lights that could be seen. Then, there is also another interesting dance performance called the 'endang'. 'Endang' is a unique dance that requires the dancers to sit on the floor in a yoga position or what the Malays call 'bersila' and do synchronized rhythmic movements in accordance to the lively background music.

When you're in 'The Nine States', there are lots to explore as it is a perfect example of a modern state embraced by rich customs and traditions. Here is a good balance of old and new attractions.

The Seri Menanti Palace, converted to the Royal Museum in 1992, is a classic showcase of Minangkabau structure and design. Built at the turn of the century by two local craftsmen, the wooden palace took six years to complete and is an architectural wonder as no screws or nails were used in its construction. Elsewhere, the pretty village settings are reminiscent of the Minangkabau influence.

The Arts & Culture Park or popularly known as Taman Seni Budaya Negeri is indeed a typical example where the legacy of the Minagkabau architecture exists. It exhibits some of the rich cultural traditions and artefacts of the state. In this area stands the Istana Ampang Tinggi (a palace which has been converted into the State Museum) in its original state since it was built in 1861. The palace exhibits various old weapons as well as brass and silverware used by the Royal families. One will also get to see a tableau that potrays a grand royal weddings on display.


Negeri Sembilan has a popular beach, Port Dickson (also known as PD), about 33 kilometres west of Seremban. PD lies on the shores of the Straits of Malacca. This resort town with its miles of golden beaches and a wide range of accommodation is a favourite 'playground' for the city dwellers of Kuala Lumpur and Singapore as well as the neighbouring towns. PD also host the annual Pesta Port Dickson or PD Fiesta between July and August. The Fiesta offers all sorts of fun and games as well as sea sports activities.

And if you've seen the film "Blue Lagoon", spend some time visiting Blue Lagoon - a popular spot subtly tucked away from the busy town of Port Dickson. Though not the actual location as in the film, those with video camera can at least imagine doing another sequel to the famous film. Once you leave the Blue Lagoon beach, take a half kilometre drive through an area surrounded by lush jungle which will lead you to a flight of steps. The 63 stairs will then lead you to the foot of a 16th century lighthouse, Tanjung Tuan lighthouse built by the Portugese, formally known as Cape Rachado. With prior permission, one gets enter the lighthouse to see a magnificent view the Straits of Malacca.

Another little town which has its own attraction is the Pedas Hot Springs. Pedas Hot Springs is where anyone can get a chance to relieve muscle ache or body ache in private bathing enclosures. Many believe that the hot water from the underground springs has medicinal values for certain skin and rheumatism problems.

One must also try out something refreshing for the mind and body. Ulu Bendol which is about 25 km south of Seremban on the road leading towards Kuala Pilah, is a perfect escapade. It is cool and peaceful and has lots of space for picnickers. Not far away from this fine spot, for those who are a little bit more adventurous, going for a hike up to Gunung Agsi is a great experience. Every step there is to make to the top is sheer pleasure as you will find lots of beautiful birds, lizards and sometimes snakes that you hardly find elsewhere.

One should also try out some of the traditional dishes offered by the locals like beef rendang (beef cooked in rich spices and coconut), gulai lemak cili api (tumeric gravy with chilli).

Negeri Sembilan is definitely a state of difference. With a culture so unique, put together with its music, lovely destinations and delicious food, it is a wholesome package that will undoubtedly cause one to bring home a wonderful exploration experience.

sumber: http://www.cuti.com.my/guide_n9.htm

Mencontohi diri sendiri

Tinta YDP
http://quransaintifik.blogspot.com


KITA seringkali memikirkan apa yang berada di luar kita. Ramai juga yang ingin melihat orang lain berubah. Malah, kita berkeinginan untuk berubah, tetapi masih tidak kesampaian.

Kita mahu negara kita berubah, kita mahu orang berubah, kita bercita-cita mahu ubah pekerja kita, tetapi malangnya anak dan isteri kita masih tidak mampu kita ubah. Kenapa kita tidak mampu mengubah orang lain? Antara sebabnya, kita tidak pernah bersungguh-sungguh untuk mengubah diri sendiri. Rahsia mengubah orang adalah dengan mengubah diri sendiri. Betapa besar pun hasrat untuk mengubah orang lain sekiranya kita tidak mula daripada diri sendiri tidak berkesan.

Kadangkala hasrat mengubah orang lain akan menjadi bahan ketawa. Orang di sekeliling kita akan menyaksikan cakap kita itu tidak serupa bikin dengan apa yang kita laungkan. Elok juga kita fikirkan perbandingan ini, kalau kita hendak membina rumah apalah ertinya kita memikirkan dinding, pintu dan atap sekiranya tapak tidak dibina. "Mulakan dengan dirimu," kata pepatah Arab. Inilah kunci orang yang berjaya.

Berani mengejek itu mudah, berani berhujah itu mudah, tetapi tidak ramai orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri. Ramai orang berani melihat kekurangan orang lain, tetapi jarang sekali membincangkan kelemahan diri sendiri. Sebenarnya apabila kita mengubah diri dengan penuh sedar sudah pasti ia dapat mengubah orang lain. Walaupun tidak sepatah kata kita ucapkan untuk ubah orang lain, perbuatan yang berubah itu menjadi ucapan yang sangat bererti bagi orang lain. Pengaruh daripada kegigihan mengubah diri tidak akan dirasakan. Tetapi percayalah ia akan membekas dalam minda orang lain. Makin lama orang akan simpati dan terdorong untuk turut sama berubah. Lantas bagaimana kaedah mengubah diri dan orang lain? Pertama: Mulalah dengan mengubah diri sendiri.

Mana mungkin kita mahu mengajak orang berubah sedangkan diri kita masih di takuk lama. Jadilah seperti `ketam mengajar anak berjalan betul' nanti cakap tidak serupa bikin. Kedua: Mulakan dengan melakukan perkara yang kecil. Perkara kecil jika dilazimi akan membantu dan memudahkan untuk melakukan yang besar. Sikit-sikit lama-lama jadi bukit. Perkara yang kecil jika sering diabaikan nanti berjangkit, yang besar pun akan mudah diingkari. Banjir besar dimulakan dengan titik hujan yang kecil. Ketiga: Mulakan sekarang. Jangan bertangguh lagi.

Semakin bertangguh semakin melarat. Masalah yang kecil akan jadi lebih besar jika terus dibiarkan. Keempat: Paksa diri dengan sepenuh hati. Nafsu jika tidak dipaksa nanti jadi degil. Kelima: Belajar menghukum diri sendiri. Kalangan sahabat pernah menghukum diri dengan berpuasa kerana mengumpat. Keenam: Kena ulangi kebaikan sehingga sebati dengan diri.

Damailah Malaysia Indonesia

Oleh: Mohd Sabri Jamaludin
http://quransaintifik.blogspot.com


"KENAPA muda-mudi kita tidak mengambil tindakan membuang najis dan memijak-mijak Sang Saka Merah Putih." Itulah ayat terakhir dalam berita (Utusan Malaysia 28 Ogos) mengenai reaksi Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan, Datuk Seri Dr Rais Yatim terhadap demonstrasi kumpulan Bendera di Jakarta.

Memanglah perbuatan kumpulan Bendera itu sangat menghina bangsa dan negara kita. Kepala kita seperti dipijak-pijak. Muka kita terasa disembah najis! Muda-mudi kita bukanlah seperti kumpulan Bendera. Kita tak perlu bertindak bodoh dan tidak waras. Kita boleh saja bila-bila masa pun melempar najis dan memijak bendera Indonesia di kedutaan mereka di Jalan Tun Razak. Akan tetapi kita tidak patut menjatuhkan maruah dan darjat kita sama seperti anggota kumpulan Bendera di Jakarta itu. Lagi pun tak ada gunanya 'menunjukkan berani' kepada Indonesia.


Tahun lalu, Bendera mengumumkan rancangan menawan negara kita pada 8 Oktober. Mereka akan menghantar pasukan 1,500 orang untuk menyerang kita melalui darat, laut dan udara. Serangan ini akan diikuti pula dengan pasukan yang kedua. Mereka akan berkerjasama dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan pelajar Indonesia yang berada Malaysia.


Dengan penuh kebanggaan diberitahu pula, sepuluh orang perisik telah dihantar ke Malaysia untuk melakukan pengintipan dan menyediakan pelan pertempuran. Satu "perang terbuka" dan "pertempuran sengit" akan berlaku "seperti yang kamu tonton dalam peperangan di TV".


Dalam bulan September kita dapat menyaksikan dalam majalah dan TV di Indonesia gambar-gambar menunjukan para sukarelawan mereka, dengan semangat menyala-nyala, berlatih menggunakan panah, tombak dan pedang dan mempelajari ilmu kebal. Mereka bersiap sedia untuk menyerang negara kita.


Ini adalah angan-angan orang tidak siuman. Sebab itulah serangan khayalan itu tidak berlaku. Yang berlaku ialah 'serangan' TKI, terutama melalui pelabuhan Kelang dan Melaka. Tiap-tiap hari, ketika demonstrasi maki hamun Malaysia di Medan dan Pekan Baru, rombongan TKI yang berkumpul di Pekan Baru, Dumai dan Batam terus 'menyerang' negara kita.


Nyatalah kumpulan itu hanya mampu berdemonstrasi gila-gilaan saja. Jadi eloklah kita biarkan saja mereka berdemonstrasi sepuas hati sepanjang tahun. Mereka mungkin akan menyerang dan membakar kedutaan, stesen Petronas, bank dan kantor syarikat-syarikat kita di sana.


Kita serahkan kepada pemerintah Indonesia untuk menangani rakyatnya. Namun kalau mereka bertindak sampai ke situ, kita pun ada jawapannya. Kita bukanlah orang bacul seperti yang mereka sangka.


Kata Tun Dr. Mahathir Mohamad, "Orang ini, dia tidak ada pelajaran. Dia bodoh. Sebab itulah dia buat macam itu." Lagi pun mereka tidak ada kerja. Demonstrasi akan memberikan kepuasan, melupakan penderitaan hidup dan frustrasi dan ada upahnya.


Hubungan saya dengan Indonesia cukup lama - semenjak tahun 1950 melalui buku-buku angkatan Pujangga Baru. Saya pun belajar di sana selama tiga tahun. Ramai cerdik pandai, pejuang kemanusiaan, budayawan dan penulis terkenal adalah teman baik saya.


Saya pun tertawan oleh keindahan alam dan seni-budaya Indonesia, lalu berulang ke sana setiap tahun. Maka mengerti jugalah sedikit sebanyak masalah manusia di Indonesia. Sebab itulah saya rasa, tidak wajar ikut perangai liar kumpulan Bendera.


Menurut Duta Besar Indonesia di Malaysia, "Demonstrasi merupakan satu perkara biasa di Indonesia." Tetapi kita tidak mahu demonstrasi jalanan- apa lagi sambil memekik "Allahu Akbar" - seperti yang pernah diamalkan oleh sebuah parti pembangkang beberapa tahun lalu- jadi "satu perkara biasa" pula di negara kita."


Lagi pun generasi muda kita, ada banyak tugas lain yang lebih penting daripada berdemonstrasi di depan kedutaan Indonesia. Kita pun boleh membangkitkan kemarahan rakyat Indonesia, tetapi itu kerja bodoh dan sia-sia. Kita hidup dalam abad ke-21, zaman internet, bukan zaman jahiliah.


Ada banyak tindakan "berhemah" yang boleh dilakukan - oleh rakyat dan kerajaan kita. Kalau penghinaan ini-- terutama melalui media massa - berterusan, elok juga kita mulakan tindakan yang wajar dan selaras dengan undang-undang negara kita.


Bukan hendak melawan demonstrasi yang sudah "jadi perkara biasa" di sana, tetapi untuk menunjukkan kita juga ada maruah dan harga diri, walaupun kita negara kecil.


Kepada Datuk Rais, ingin saya sarankan agar Kementerian Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan sendiri atau diserahkan kepada syarikat swasta membuat suatu siri dokomentari yang menunjukkan "serangan" dan "kesenangan hidup" pendatang Indonesia di negara kita. Dokumentari ini juga perlu menunjukan kesibukan keluar masuk warga Indonesia melalui pelabuhan dan lapangan terbang kita setiap hari.


Perlu juga satu episod yang menunjukkan perubahan hidup yang dicapai oleh keluargaTKI yang telah mencari rezeki di negara kita. Ada ribuan contoh di Pulau Jawa.


Dokumentari ini bukan suatu serang balas, tetapi suatu gambaran realiti yang positif. Dan jika TV di Indonesia benar-benar hendak bekerjasama dengan kita - seperti yang diumumkan - mintalah mereka menyiarkan dokumentari ini. Kita menghargai persahabatan, bukan permusuhan.


Media Malaysia: Membina atau Meruntuh?

Media Malaysia: Membina atau Meruntuh?
(artikel ini tersiar di Majalah Milenia Muslim)

Oleh : Mohd Sabri Bin Jamaludin

YDP PERMANIS UM

http://quransaintifik.blogspot.com


Memberi dan menerima merupakan ungkapan sinonim dalam masyarakat urbanisasi kita pada hari ini. Secara keseluruhannya dalam konteks pendidikan hari ini dengan secara tidak langsung,mekanisme “give and take” ini seringkali berlaku dalam urusan seharian kita.Apatahlagi dalam dunia yang serba canggih dihiasi dengan kemewahan teknologi yang sepenuhnya menggunakan pengaplikasian gelombang sebagai medium perantaraan dari satu bahagian ke bahagian yang lain,mustahil mekanisme ini diketepikan dan dipandang sepi.


Kecenderungan masyarakat untuk mengetahui sesuatu isu atau sumber maklumat dalam kehidupan seharian mereka adalah sangat tinggi dan mengujakan.Lihat sajalah,kebanjiran peralatan elektronik dari serendah-rendah harga sehinggalah setinggi harga dipasaran semasa,dalam erti kata semua lapisan golongan masyarakat mampu membeli dan memiliki dengan pemilikan jenis peribadi.Kini,saluran maklumat tidak menjadi satu “barriers” kepada masyarakat malah mudah didapati dimana-mana sahaja.Barangkali yang lebih utamanya seperti televisyen,computer peribadi dan radio.

Bermula dengan perkataan media,perbincangan lebih tertumpu kepada jaringan media elektronik seperti televisyen dan radio khususnya.Ini adalah dua modul atau bentuk peralatan elektronik yang menjadi kegilaan masyarakat kita pada hari ini.Ironinya,keperluan masyarakat untuk memiliki peralatan ini adalah untuk memenuhi naluri kemanusiaan mereka iaitu untuk berhibur dan berpengetahuan.


Media di Malaysia sudah lama menapak dan menelan masa yang agak begitu lama berdiri dalam industry media di Malaysia.Lihat sajalah,jenis dan bentuk genre drama,slot akasia,aktiviti dan jenis permainan yang dipaparkan dikaca televisyen mahupun suara-suara di corong radio,semuanya bersifatkan hiburan dan telah menarik minat para penonton iaitu masyarakat untuk menontonya sehingga diakhir siaran.


Apa yang membimbangkan adalah pengisian dan kualiti mutu tayangan.Saya tidak berhajat untuk menyentuh persoalan undang-undang mahupun hukum kanun yang sedikit sebanyak menyentuh aspek media ini,tetapi persoalan yang lebih besar yang perlu difikirkan oleh pengamal media adalah impak dan kesan filem yang dipertontonkan kepada orang awam samada membangun jati diri mereka atau meruntuh ?


Filem Malaysia yang difilemkan seakan-akan ala kebaratan adalah tidak sesuai dan wajar dipertotonkan kepada khayalak ramai.”Key Performance Indicator” (KPI) tahap kelayakan untuk melepasi syarat lepas ditayang harus diperketatkan kerana ia amat penting.Filem melayu yang berunsurkan modenisasi adalah tidak sesuai sama sekali untuk memaparkan unsur kekayaan dan kemewahan itu dengan kelazatan dalam pergaulan bebas dan zina.


Banyak filem melayu dilihat begitu,kerana apa adalah mentality dan tahap kepercayaan yang kuat oleh pengamal media di Malaysia kepada masyarakat adalah cukup tinggi.Cuba kita bayangkan,seketika aksi pergaulan bebas diantara lelaki dan perempuan ditayangkan dalam satu drama,pada masa yang sama remaja yang berusia sekitar belasan tahun turut sama menonton,barangkali apakah mungkinreaksi mereka terhadap babak tersebut?adakah mereka hanya mendiamkan diri,seakan-akan tidak tahu atau aggresif bertanya kepada kita berkenaan babak itu.


Pada masa yang sama,aksi dan bentuk pemakaian yang keterlaluan dipakai oleh pelakon dalam aksi drama pada tiap-tiap babak yang ditayangkan.Masakan tidak,wujud bentuk badan artis yang seksi khususnya artis wanita dan sehinggakan Nampak bahagian badan yang sulit untuk didedahkan dengan selamba didedahkan dengan tanpa rasa segan silu sedikitpun.Ini bukan lagi diiktiraf sebagai satu fesyen moden tetapi ianya mampu mempengaruhi minda penonton yang cenderung kepada ‘negative thinking”sehinggakan mengundang kepada permasalahan pergaulan bebas berbeza jantina dan seks rambang akibat tidak mampu menahan nafsu hasil dari tayangan drama tersebut.Sekaligus meruntuhkan tamadun masyarakat bangsa dan Negara kita pada hari ini dan juga dimasa mendatang.



Jika didengar dan dipasang telinga terhadap corong-corong radio yang berdaftar secara sah di Malaysia ini,barangkali ianya tidaklah dilihat sebagai sesuatu yang keterlaluan,kerana kita mampu mendengar sahaja bukan menonton dan melihat dengan mata kepala kita secara terus.Tetapi,ada juga perkara dan unsur-unsur yang dirasakan mampu membawa masalah kepada masyarakat.


Berdasarkan pengalaman saya diberi kesempatan untuk mendengar satu slot yang dibuat secara siaran langsung,”live”,si deejay sibuk interview para pemanggil telefon dalam slot tersebut,tiba-tiba si deejay menanyakan soalan kepada pemanggil itu berkenaan “pad” tuala wanita yang didatangi haid.Si deejay telah bertungkus lumus menanyakan persoalan-persoalan yang pelbagai kepada pemanggil lelaki tersebut,tiba-tiba diakhiri dengan gelak ketawa dan usik mengusik,kerana ia adalah Cuma slot kena mengena dalam jadual video tersebut,si deejay telah berpakat dengan teman perempuan kepada lelaki tersebut.

Menyentuh kepada persoalan kualiti lagu dan mutu lagu yang diputarkan saban masa dalam corong radio adalah jauh sekali bersifat membina masyarakat.Masyarakat disajikan dengan lagu-lagu yang berunsurkan cinta,kecantikan perempuan,perpisahan hubungan sepasang kekasih dan sebagainya.Sesekali bagi saya.tidak mengapa malah sepanjang masa mungkin dimomokkan dengan lagu berunsurkan genre tersebut.


Justeru,mungkin masyarakat masih terlalu mentah untuk menilai tahap kualiti dan jenis drama dan slot-slot yang ditayangkan oleh pihak media.Barangkali ada kemungkinan juga masyarakat masih tidak mampu menilai baik buruk hasil tontotan mereka terhadap sesuatu bahan drama mahupun slot radio yang ditayangkan kepada masyarakat awam.


Kesimpulannya,kemanakah halatuju media Malaysia kita di Negara ini?.proses reformasi dan transformasi harus difikirkan untuk membentuk ketamadunan masyarakat yang lebih terancang dan keperibadian mulia.Media pada hari ini,tidak lagi dilihat sebagai satu platform yang hanya memaparkan slot hiburan semata-mata malahan ianya dilihat sebagai satu medan untuk membantu dan mendidik masyarakat mengenali keesaan Allah dan nilai kehidupan sebenar dimuka bumi ini.


Kelebihan Ramadhan


KELEBIHAN BULAN RAMADHAN

Berikut beberapa hadith yang menceritakan fadhilat bulan Ramadhan untuk kita hayati bersama dan mendapat keberkatannya :


1. Dari Abi Hurairah beliau berkata :Telah bersabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud :

"Apabila telah tibanya Ramadhan, dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka dan diikat segala syaitan."

Hadis riwayath Bukhari, Muslim& Nasaaei.


2. Dan daripada Abu Hurairah daripada Nabi S.A.W telah bersabda yang bermaksud :

"Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang telah lalu."

Hadith riwayat oleh Nasai'e, Ibn Majah dan Baihaqi


3. Dan Abu Hurairah telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda tentang Ramadhan yang artinya :

"Sesiapa yang mendirikan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka akan diampunkan baginya dosanya yang telah lalu."

Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai'e dan Baihaqi


4. Daripada Abu Hurairah telah berkata: Rasullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :

"Solat yang difardhukan kepada sembahyang yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan Jumaat kepada Jumaat yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan bulan kepada bulan(iaitu Ramadhan) merupakan kaffarah apa antara keduanya melainkan tiga golongan : Syirik kepada Allah, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar).



Telah berkata Abu Hurairah : Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda S.A.W bersabda : Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah."

HR Baihaqi

5. Daripada Abi Solih Az-Zaiyat bahawa dia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rassullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :

"Setiap amalan anak Adam baginya melainklan puasa maka ia untuk Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang menghampiri isterinya pada hari itu dan tidak meninggikan suara.


Sekiranya dia dihina atau diajak berkelahi maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan yang mana diri Nabi Muhammad saw didalam kudratNya maka bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. "

Hadis riwayat imam Bukhari& Muslim.

Kenali N. Sembilan


Negeri Sembilan Darul Khusus adalah sebuah negeri yang terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia dan bersempadankan


* Selangor di utara;

* Pahang di timur;

* Johor di tenggara;

* Melaka di selatan; dan

* Selat Melaka di barat.


Masyarakat Negeri Sembilan merupakan perantau asal Minangkabau, Sumatera yang telah tiba sejak abad ke-14. Kedudukan Negeri Sembilan dalam persekutuan Malaysia yang terdiri daripada 14 negeri (termasuk Wilayah Persekutuan) adalah seperti berikut:


* Keluasan: kelima terkecil di Malaysia (tangga ke-10), serta di Semenanjung (tangga ke-8)

* Penduduk: ketiga terkecil (tangga ke-12) di Malaysia, serta di Semenanjung (tangga ke-10)

* Kepadatan penduduk: ke-8 terbesar di Malaysia, serta di Semenanjung.



Ibu negerinya Seremban. Bandar Di-Raja ialah Seri Menanti di dalam daerah Kuala Pilah. Bandar-bandar lain yang utama ialah Port Dickson dan Nilai.